Kereta cepat jakarta-bandung mulai beroperasi 2019

Kereta cepat jakarta-bandung mulai beroperasi 2019
 
Menteri Jonan mengatakan, perjanjian konsesi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah ditandatangani dengan tanpa jaminan pemerintah dalam bentuk apapun untuk jangka waktu 50 tahun.
Nantinya usai 50 tahun, seluruh aset PT KCIC akan diserahkan kepada negara cq Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam kondisi clean dan clear serta layak operasi, sejak tanggal pengoperasian yang ditetapkan 30 Mei 2019.


"Artinya 50 tahun lagi, negara akan memiliki KA cepat tanpa APBN sama sekali alias gratis," kata Jonan, Kamis (17/3/2016).
Dia menambahkan, nilai proyek ini juga sudah dikoreksi dari US$ 5,5 miliar menjadi US$ 5,1 miliar, sehingga ada penghematan sekitar US$ 400 juta.
Proyek kereta cepat ini telah melakukan pemancangan tiang perdana (groundbreaking) oleh Presiden RI Joko Widodo pada 21 Januari 2016. Dengan begitu maka perjanjian konsesi baru bisa diperoleh setelah 2 bulan peletakan batu pertama.
"Dua bulan itu oke, tidak lama, dulu saat saya di KAI, perjanjian konsesi seperti kereta Bandara Soetta dan jalur ganda di Sumatera Selatan itu lebih lama, kalau tidak salah 6 bulan," kata Jonan tadi malam. (Nrm/Ndw)


Sementara izin yang pokok dalam pembuatan proyek senilai 5,5 milliar dolar Amerika ini kata Hanggoro telah dikantonginya seperti penetapan badan usaha, trase (jalur) dan izin lingkungan.
Proyek Kereta cepat Jakarta-Bandung ini kata Hanggoro dikerjakan oleh dua konsorsium yaitu dari China dan Indonesia, dengan biaya 75 persen pinjaman dari China Development Bank dengan jangka pengembalian 40 tahun. Sementara 15 persen biaya akan dibebani oleh konsorsium Indonesia dan sisanya, konsorsium China, sehingga murni biaya proyek itu tidak berasal dari APBN.
Hanggoro juga menegaskan bahwa lembaganya juga meminta kepada pemerintah kepastian hukum bahwa tidak akan ada perubahan regulasi selama masa konsesi 50 tahun. Bila ada perubahan regulasi tambahnya perusahaan patungan antara konsorsium BUMN Indonesia dan China diberi hak untuk melakukan renegosiasi kontrak.
Dia juga memberi klarifikasi menyangkut perbandingan antara nilai investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan proyek serupa yang China juga kerjakan di Iran. Menurutnya, di Iran, konsorsium China hanya menggarap sebagaian proyek, Adapula di Jakarta-Bandung pembangunan mencakup keseluruhan.
Lembaganya lanjutnya juga telah bekerjasama dengan sejumlah ahli dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), BMKG, dan lembaga lainnya untuk melakukan mitigasi pada daerah-daerah rawan gempa.
"Di dalam peta-peta yang sudah dilakukan mitigasinya oleh teman-temen LAPI dan LiPi, kita juga men-detect adanya daerah-daerah patahan. Ada 4 atau lima daerah patahan. Ada dua yang masih aktif, kita sudah mencoba menghindari koridor tersebut. Kereta cepat dari segi konstruksi kita memang menghindari daerah-daerah tersebut," tutur Hanggoro.
Previous
Next Post »