Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menggandeng investor untuk mengembangkan Taman Balekambang untuk dijadikan destinasi wisata handal. Jika selama taman yang dibangun oleh KGPAA Mangkunagara VII pada 1921 tersebut hanya difungsikan siang hari, ke depan harapannya akan menjadi destinasi wisata yang juga dimanfaatkan sebagai ruang publik di malam hari.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo Eny Tyasni Suzana mengatakan hingga saat ini ada dua investor yang melirik pengembangan Taman Balekambang. Menurutnya, kedua investor dalam negeri ini serius menjajaki kerjasama pengembangan Balekambang ke depan.
"Mereka sudah ketemu wali kota dan melakukan pemaparan soal rencana untuk berinvestasi di Balekambang. Kita masih menunggu review masterplan Taman Balekambang selesai dibuat akhir bulan ini," ujar Eny, Rabu (23/11).
Dengan selesainya masterplan tersebut, harapannya pada bulan Desember bisa ditentukan bagaimana arah pengembangan Taman Balekambang. Ia menjamin pengembangan Taman Balekambang tidak mengubah fungsi utamanya sebagai kawasan budaya dan konservasi. Di antaranya sebagai paru-paru kota, ruang publik, tempat edukasi, sekaligus rekreasi.
Lebih lanjut Eny mengatakan, potensi pengembangan Taman Balekambang masih terbuka lebar. Dari hasil riset yang dilakukan pihaknya, banyak wisatawan yang ingin menikmati suasana malam di Taman Balekambang. Sebab sejak direvitalisasi pada 2009 lalu, Taman Balekambang dibuka untuk umum setiap hari pukul 06.00 WIB-18.00 WIB.
"Kunjungan wisatawan domestik masih banyak yang memilih objek wisata Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Taman Balekambang dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, serta kuliner di Solo. Sedangkan wisatawan asing masih tetap mendominasi kunjungan ke Pura Mangkunegaran, Pasar Triwindu Ngarsopura dan Keraton," jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Solo, Toto Amanto mengemukakan selain Taman Balekambang, objek wisata di Kota Solo yang menjadi prioritas pengembangan Pemkot adalah Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
"ini sejalan program Pemkot dalam pengembangan destinasi wisata kita. Meskipun pertumbuhan ekonomi Solo masih didominasi bidang jasa dan perdagangan, seperti hotel, apartemen, serta pusat perbelanjaan," kata Toto.
source :https://www.merdeka.com
ConversionConversion EmoticonEmoticon